Jumat, 28 November 2014


MEMPROGRAM ATMEGA8/16/32 TANPA DOWNLOADER (DENGAN INJECT USBASP LANGSUNG)

Hallo para pembaca, saya mau share sedikit pengalaman nih. Saya habis dapet wangsit bagus nih..hehe. Yaitu bagi yang hobby mikrokontroler, sekarang untuk mengisi program ke mikrokontroler jenis AVR (baru nyoba ATMEGA8,16 dan 32) g perlu downloader, syaratnya yaitu mikrokontroler yang mau diisi program diinject terlebih dahulu dengan program USBasp, jd cukup 1 kali isi menggunakan downloader di awal pemakaian, selanjutnya kalau mau isi program lagi tinggal pakai kabel usb. Ini karena mikrokontroler tadi sudah diisi program downloader, jadi secara g langsung selain jadi mikrokontroler target, otomatis di dalamnya sudah terpasang program downloader. Nah, mau tahu? berikut penjelasannya.

1. Gambar rangkaian minimum system harus ada rangkaian ini
  • Untuk ATMega8


  • Untuk ATMega16/32

2. Isi ATMega8/16/32 dengan firmware berikut dengan menggunakan downloader dan board minimum system biasa (seperti biasanya). Untuk penulisan Fuse Bit pada downloader adalah sebagi berikut:
  • ATMega8
    • High Fuse 0xC0
    • Low Fuse 0x9F
    • Lock Fuse 0xCF
  • ATMega16
    • High Fuse 0xC0
    • Low Fuse 0x9F
    • Lock Fuse 0xCF
  • ATMega32
    • High Fuse 0xC2
    • Low Fuse 0x9F
    • Lock Fuse 0xCF
Firmware dapat diunduh 

3. Pasang ATMega tadi ke board yang telah dibuat sama seperti gambar di atas.
4. Tinggal dicoba, langkahnya sebagi berikut:
  • Hubungkan rangkaian dengan PC/Laptop
  • Jika ada warning "USB device not recognized", tekan tombol RST1 dan RST2 bersamaan, kemudian lepaskan tombol RST1 (RST2 masih ditekan), tunggu kira2 1 detik, kemudian lepaskan tombol RST2.
  • Jika berhasil maka akan terdeteksi "USBasp"
  • Jika tidak kemungkinan driver USBasp belum terinstal, silahkan install terlebih dahulu.
  • Gunakan software USBasp, Khazama AVR atau yang lainya untuk memasukkan program.

usbasp


Features

  • Works under multiple platforms. Linux, Mac OS X and Windows are tested.
  • No special controllers or smd components are needed.
  • Programming speed is up to 5kBytes/sec.
  • SCK option to support targets with low clock speed (< 1,5MHz).
  • Planned: serial interface to target (e.g. for debugging).

Download

Firmware and circuit

The following packages include circuit and firmware.
usbasp.2011-05-28.tar.gz (519 kB) TPI support (upcoming release of avrdude will use it), supports programmers with ATMega88 and ATMega8.
usbasp.2009-02-28.tar.gz (260 kB)
usbasp.2007-10-23.tar.gz (172 kB)
usbasp.2007-07-23.tar.gz (176 kB)
usbasp.2006-12-29.tar.gz (118 kB) Supports programmers with ATMega48 and ATMega8.
usbasp.2006-09-16.tar.gz (116 kB) New VID/PID!
usbasp.2005-11-14.tar.gz (175 kB)
usbasp.2005-07-03.tar.gz (166 kB)
usbasp.2005-04-21.tar.gz (169 kB)

Please refer to Readme.txt for details on building, installing and using USBasp.

Drivers

On Linux and MacOS X no kernel driver is needed. Windows requires a driver for USBasp:
usbasp-windriver.2011-05-28.zip (70 kB)

en How to install USBasp drivers on Windows 8
en Installing Usbasp Driver Software in Windows 8.1

Software

Hardware

Schematic

USBasp schematic

Partlist

PartnumberValueReichelt No
C14,7uRAD 4,7/35
C2100nX7R-5 100N
C3, C422pKERKO 22P
D1, D23V6 zenerZF 3,6
CON1USB-BUSB BW
CON210polWSL 10W
IC1ATmega8-16ATMEGA 8-16 (not programmed!)
JP1, JP22pol 2,54mmSL 1X36G 2,54
LED13mm LED greenLED 3MM 2MA GN
LED23mm LED redLED 3MM 2MA RT
Q112Mhz12,0000-HC49U-S
R1, R2681/4W 68
R32,2k1/4W 2,2k
R4, R5, R6, R72701/4W 270
R810k1/4W 10k
R9, R101k1/4W 1k
M1, M2JumperJUMPER 2,54GL SW
M3Socket 28SGS 28-S
M4CaseTEKO 10007
M5PCB-

User PCB layouts

Here is a list of tested PCB layouts. If you have designed your own PCB, please let me know.

Kamis, 27 November 2014

Rangkaian ESR Meter Digital


ESR meter adalah sebuah tools atau alat yang harus dimiliki oleh setiap tukang service yang ada. Karena dengan alat ini kita dapat mengetahui nilai dari kapasitansi sebuah elco dan juga nilai komponen lainnya dengan sangat mudah dalam satu alat.
ESR itu sendiri memiliki arti Equivalent Series Resistance, dipasaran alat ukur esr meter ini ada dua jenis yaitu analog dan digital. Namun pada artikel kali ini admin akan membagikan rangkaian ESR meter yang digital lengkap beserta firmwarenya kepada kalian semua.
Salah satu contoh ESR meter digital sederhana yang dibuat pada web duwiarsana.com pada gambar dibawah ini menunjukkan layout dari ESR meter yang sangat sederhana dan ringkas. Layout yang single layer ini dapat kita larutkan sendiri tanpa kesulitan. Coba perhatikan gambar skematik dibawah ini.

Dan untuk contoh dari pcb yang dapat kamu tiru untuk membuat sebuah ESR meter digital dapat kamu lihat pada contoh gambar dibawah ini. dengan meniru alur ini kamu sudah dapat mencetak sebuah ESR meter digital pada papan PCB single layer dengan sangat mudah.
Untuk sebagai referensi tata letak komponen dari atas kamu bisa perhatikan gambar dibawah ini, tampak dilihat dari sisi atas terdapat hanya sedikit komponen yang terpasang karena sebagian besar pada ESR meter digital ini telah menggunakan sebagian besar komponen SMD.
Download Firmware :
  1. Atmega8
  2. Atmega328
Fusebit Setting :
  • Atmega328 low_fuses=0xE2 || high_fuses=0xDA
Cek Video ESR meter :
Password : skematik.us

Hasil pencarian :

Rabu, 12 November 2014

Membuat PCB sendiri



 Menurut pengalaman saya cara membuat PCB dibawah ini adalah cara yang paling praktis, selain biayanya sangat murah, hasilnya juga tidak kalah menarik dan rapi dibanding dengan cara menggunakan media Transfer Paper (original) yang harganya lumayan mahal . Mungkin shobat sudah tidak asing lagi dengan metode ini, namun tidak ada salahnya untuk dijadikan sebagai alternatif. Tips ini saya dapatkan dari seorang kawan dimilis , dan kebetulan sudah saya coba beberapa model, termasuk double side juga sangat memungkinkan dan ternyata tidak terlalu jelek hasilnya.

Bahan-bahan dan peralatan yang harus disiapkan adalah :
1. Printer Laser Jet (harus Tinta Toner) jika tidak ada bisa pakai mesin Foto Copy.
2. Kertas bekas Kalender dinding yang masih baik (tidak kusut/lecek)
3. Papan PCB
4. Kertas Ampelas (abrasive paper) No.P500 atau P600
5. Setrika listrik
6. Ferric Cloride
7. Bor PCB
8. Kikir (halus)
9. Pisau (Cutter)
10. Penggaris (stainless steel)
11. Spidol kecil permanent (for OHP) produk SNOWMAN
12. Komputer + Software PCB, tentunya.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

Buatlah skema PCB melalui beberapa program yang ada misal Eagle, Proteus 77 atau PCB Express. Shobat juga bisa mendownload gambar pcb yang cocok dan sudah jadi di internet jika ada. Setelah gambar PCB didapat maka di print di kertas hvs biasa. Langkah berikutnya hasil print difotocopy dengan menggunakan kertas tanggalan bekas pada posisi yang putih bersih atau di balik tanggalan. Jangan lupa kertas bekas Kalender yang bakal dipakai untuk ngopi tentunya disisi yang masih kosong, usahakan kertas kalender dipilih yang masih bersih termasuk tangan kita juga harus bersih.


Setelah difoto copy di kertas kalender dan memastikan tidak ada trace yang putus, guntinglah gambar PCB tersebut kira-kira 2-3mm diluar garis gambar.





   Potong PCB dengan pisau Cutter seukuran gambar PCB yang baru saja di-print, lalu
kikir bagian tepi PCB agar tidak menonjol..sampai permukaanya rata dan tidak
tajam.
     Ampelas seluruh permukaan PCB sambil dibasahi dengan air, lakukan proses
pengampelasan dengan cara memutar searah jarum jam sampai bersih, lalu
keringkan.


Panaskan Setrika, jgn putar sampai penuh, kira-kira arah di jam 12 ke 2. Posisikan gambar PCB diatas papan PCB, trace PCB (tinta Toner) menghadap ke
papan PCB (tembaga).






Diatas kertas kalender lapisi dengan kertas biasa, agar Text yg ada di kalender
tidak menempel ke permukaan Setrika.








Tekan Setrika agak kuat diatas kerta kalender yang sudah dilapisi dgn kertas biasa tadi sampai kira-kira 30 detik sampai gambar menempel ke papan PCB dan lakukan penggosokan secara merata ke permukaan yg lain.Waktu yang diperlukan selama proses setrika +/- 3 menit, jangan sampai lebih dari 4 menit karena jika terlalu lama biasanya gambar akan melebar/pudar.





Setelah kertas kalender menempel ke PCB lalu dinginkan papan PCB dengan cara di-angin-anginkan, jangan sekali-kali langsung direndam ke air atau diblow dengan udara dingin / AC, gambar (toner) bisa terkelupas sewaktu masuk pada proses selanjutnya.
Jika sudah benar-benar dingin, rendam papan PCB ke dalam air selama +/- 15 s/d 30 menit, tergantung dari tebal/tipisnya kertas kalender, hingga kertas kalender nampak basah pada permukaan bagian dalam, biasanya jika menggunakan kertas kalender yang tipis… kertas akan terkelupas dengan sendirinya…. (terapung).





Kupas kertas kalender pelan-pelan dengan tangan sampai gambar/trace nampak, lalu sedikit-demi sedikit bersihkan sisa-sisa kertas yang masih nempel dengan bantuan Sikat Gigi bekas, terutama kertas yang nempel pada bagian lubang/pads komponen dan diantara traces sampai bersih.



 


Jika terdapat trace yang terkelupas/putus, gunakan Spidol permanent untuk membantu menyambungnya.






      Masukkan Ferric Cloride secukupnya ke dalam “nampan plastic” yg tidak dipakai , Ferric Cloride paling tidak 1 (bungkus) kemasang Rp.4000,- harga di Pekanbaru, dan masukkan air panas/hangat secukupnya +/-
100ml (1/2 gelas), sampai seluruhnya lebur dengan air, jangan lupa penutup hidung (masker) dan sarung tangan plastic/karet.
      Masukkan papan PCB kedalam larutan Ferric Cloride tadi, dan agar prosesnya lebih cepat, bantu dengan cara menggoyang-goyang nampan, awass tumpah… Sambil diamati jika papan PCB sudah seluruhnya lebur, maksudnya tembaga yang tidak tertutup oleh gambar/toner, maka angkat papan PCB dan bersihkan dengan air yang mengalir (air kran). Untuk membersihkan gambar/toner, gosokan ampelas pelan-pelan sambil disiram air kran sampai benar-benar bersih. Periksa kembali apakah terdapat trace yang putus.


Bor papan PCB dengan mata Bor ukuran 0,8mm s/d 1mm.
• Bersihkan papan PCB, lalu mulailah menyolder.
• Setelah komponen tersolder seluruhnya, lakukan pengetesan, jika semuanya sudah berfungsi dengan baik, segera lakukan penyemprotan papan PCB dengan Lacquer produk PYLOX Clear128 atau produk “rj” (Acrylic Epoxy Spray Paint) . Tujuanya agar papan PCB tidak mudah Oxidasi dan tampak mengkilap terus, syukur2 kalau ada PCB Varnis sebelum di Lacquer, hasilnya akan lebih menarik.





Proses pengeringan selama +/- 10menit… mulailah merakit dan SELESAI sudah.
• Waktu yang dibutuhkan mulai dari proses Nge-Print sampai selesai Pelarutan
(Etching) +/- 30 menit.

Nah demikian shobat dan selamat mencoba semoga berhasil..

SPEAKER AKTIF SHARP CBOX-ASP825

Speaker Aktif SHARP CBOX-ASP825 

Siapa sih yang gak kenal dengan Sharp, Sharp adalah produsen AC, Kulkas dan TV asal Japan dan sudah terkenal awet dan irit listrik. Namun sepertinya beda dengan Speaker aktif produksi Sharp ini. Dengan kode
CBOX-ASP825 speaker ini memiliki 4 buah speaker pada satu channel. berarti ada 8 buah speaker untuk dua channel. 
Speaker Woofer ukuran 8 inci diletakkan berjejer dibagian bawah :

Midrange pakai 3 inci, Tweeter plastik paling atas untuk high frekuensi nya. 
Panel kontrol seperti Subwoofer, Volume, Bass, Trebel, Echo dan 1 Volume mic untuk kedua input mic.
Pada bagian belakang speaker terdapat dua buah input dan satu output.
Input dapat diganti antara in1 dan in2, output langsung ke speaker pasif di sebelah kiri.

Pada bagian dalam speaker right terdapat dua buah woofer 8 inci dengan double magnet besar.

Dua buah woofer ini di paralel sehingga akan menghasilkan nada bass yang padat walau tidak memakai cross over, namun hasilnya padat kalipun bassnya. kalau satu woofer 8 ohm berarti setelah di paralel menjadi 4 ohm.

Bahan kayu yang digunakan adalah jenis serbuk halus namun kuat. 
Midrange dan Tweeter juga di paralel namun sudah terlebih dahulu di filter dengan resistor 10 ohm dan capasitor Non Polar 4,7 uf/50v untuk midrange dan 3,3 uf/50v untuk tweeter plastik.

Bagian Power Amplifier nya juga tergolong biasa biasa aja, namun untung saja tidak menggunakan jenis IC TDA seperti speaker aktif yang  lain.
Power ini sudah menggunakan transistor sebagai penguat final. Power ini adalah juga banyak digunakan pada speaker aktif proffesional 12 inci loh.

Trafo yang digunakan untuk speaker ini adalah sekitar 5 A murni.  Heatsink juga cukup untuk menghandle panas dari transistor final nantinya jika di geber tanpa perasaan.

Bagian preamp nya juga sudah bagus lah...karena sudah pakai IC 741 sebagai Op Amp nya untuk mengatur sinyal masuk dari mic dan musicnya.
Kesimpulannya :
Kelebihan :
Power : Cukup buat kamar 3 x 3 atau buat 10 x 5 juga cocok.
Bass :7
Middle :5
Tweeter :5




Pemilihan PCB...
Model PCB yang saya pilih adalah yang mono. Alasanya adalah yang mono lebih mempertimbangkan routing topologi sehingga hasil output cenderung lebih stabil, sedangkan yang stereo lebih ke tata letak artistik .

Modif versi Low voltage (32V):
1. Ganti kapasitor 100nF dengan 22nF (khusus OCL 150W)
Ini untuk menyaring sinyal infra bass yang tak terdengar dan suka mengganggu/
menggetar-getarkan daun speaker.
2. Ganti kapasitor elko 47uF/50V yang bawah-tengah (kapasitor resonansi) dengan 22uF/16-50V
Fungsi sama dengan no.1, dan membantu menaikkan hentakan sinyal bass (cocok untuk semua nada bass).
Dua point ini berfungsi untuk menjaga daun speaker dari guncangan bass yang berlebihan
tanpa mengurangi produksi suara (bass-med-treble).
3. Parallel R 100K dengan kramik 1nF (input to ground)
Ini penting untuk kesetabilan sinyal, mengurangi noise yang mungkin masuk, mengurangi tingkat
kerusakan speaker/twiter dan sebagai limiter sehingga output lebih powerful

Modif versi High voltage(42-47V):
4. Pindahkan kaki kanan resistor 10K ke ground
Ini untuk menghemat listrik, dan menghindarkannya dari panas
5. Kapasitor elko power supply
2x4700uF 63V(trafo max 45V ct), 4700uF/80V(untuk tegangan lebih dari 45V ct)
6. Ganti ke-3 elko dengan 22uF/100V
7. Ganti transistor A564 (ECB)) dengan 2N5401 (basis tengah EBC)
Transistor D438 diganti dengan MJE340.
D313/B507 ganti dengan MJE340/MJE350 (pemasangan terbalik)
Power Transistor menggunakan Sanken C2922 (sebaiknya dua set tiap speaker)

Kesimpulan...
Pada eksperimen versi Low voltage
Jernih, bass cukup nendang dan pulen, daun speaker lebih stabil dari sebelum dimodif.

Eksperimen High voltage
Cukup nendang, stabil, bass kental, rendah distorsi,. Cocok untuk speaker dengan diameter 15" atau lebih.

Labeli stiker pada casing amplifier low voltage "Stereo Amplifier 2x250Watt" dan Stereo Amplifier 2x500Watt" untuk High voltage.

Sampai sekarang saya belum menemukan amplifier rakitan yang memuaskan selain OCL modif ini.
baca juga modif versi terakhir
selamat bereksperimen!

Cara kerja Amplifier OCL 150 Watt

Cara kerja Amplifier OCL 150 Watt







  1. R1 (100K), berfungsi meredam hum / sinyal liar yang mungkin timbul terutama pada saat amplifier dihidupkan tanpa rangkaian input.
  2. C1 (100nF), sebagai kopling, menyalurkan sinyal ac (lebih dari 20Hz) dan menahan sinyal dc. 
  3. R2 (33)K, memberi bias ke basis TR1 sekaligus membuat kapasitor resonansi C2 lebih aktif. Gain bas bisa 2 hingga 4 kali lipat (sekitar 6dB) lebih kuat dari amplifier lain.
  4. R6 (33K), resistor gain. Semakin besar nilainya semakin besar pula penguatannya. Penguatan & kejernihan suara berbanding terbalik. Jika rangkaian amplifier ini harus disupply dengan tegangan rendah, misal 12V ct 12V, maka sebaiknya R6 ini diganti dengan yang lebih kecil, misalnya dari 33K menjadi 10-12K.
  5. R3 (560), kebalikan dari R6
  6. C2 (47uF), kapasitor resonansi, hanya bekerja pada arus ac. Menjamin R3 supaya hanya meneruskan sinyal audio (di atas 20Hz) & menahan arus dc.
  7. TR1, TR2 (A564), Stage input yang bekerja kebalikan. TR1 penguat non-inverting, sedangkan TR2 penguat inverting. Untungnya stage ini menggunakan transistor PNP. Transistor PNP biasanya jauh lebih linier, pemilihan komponen yang cerdas.
  8. D1, D2, R4, R7, TR4, membentuk rangkaian regulator arus untuk mensupply stage input. Dioda ini tidak harus high speed, yang penting kuat membentuk tegangan sekitar 1.3V, amplifier lain malah mengganti dua dioda ini dengan satu biji led.
  9. R4 (10K), Bias D1 & D2, Semakin kecil semakin panas, semakin panas semakin jernih. Menjamin TR1 & TR2 tidak kekurangan arus. Kejernihan suara salah satunya ditentukan dari sini. Berfungsi juga untuk membuang muatan kapasitor power supply, penting pada saat rangkaian dimatikan dipegang untuk diperbaiki.
  10. R10-R11 (100), C5-C6 (47uF), membentuk rangkaian filter dengung & osilasi yang mungkin terjadi dari kaki-kaki TR3 & TR4. Osilasi biasanya berupa sinyal ultra treble halus yang bisa membuat heatsink/transistor power lebih panas.
  11. D3 D4, D5, membentuk regulator tegangan bias untuk TR5 & TR6 (pengganti baterai 1,8-2,1v) yang nilainya 3 x dioda = 1,8V - 2,1V. Pada rangkaian amplifier yang lain biasanya V bias ini di paralel dengan kapasitor 100nF-2u2 agar lebih stabil saat terkena guncangan sinyal yang berlebihan.
  12. R12 (100), menjaga supaya nilai tegangan bias tidak lebih dari 2,1V. Tegangan bias ini bernilai tetap, berada di titik CT (kira kira -1V hingga +1V). Tegangan tetap ini terombang-ambing ke atas dan ke bawah seperti getaran daun speaker. Sebenarnya R ini bisa dihilangkan.
  13. TR3 (D438), sebagai penguat sinyal tegangan (unbalanced). Menarik sinyal bias ke rel negatif supply. Sedangkan yang menjaga/ menarik sinyal bias ke rel positif supply secara otomatis adalah R8 (2K2) & R9 (4K7). Output antara rel positif dan rel negatif tegangannya mendekati simetris tetapi tidak sama kekuatan arusnya, oleh sebab itu perlu rangkaian penguat arus pertama (D313) sebelum diumpan ke transistor final. Untuk amplifier mosfet biasanya tidak perlu sepasang transistor ini (D313/B507) karena transistor final mosfet sudah cukup aktif diberi arus gate kecil, 0.1mA.
  14. C3, mengatasi noise & osilasi pada TR3
  15. C4 (47u), Bootstrap, menyesuaikan getaran tegangan bias tadi, biasanya kapasitor ini bernilai 22uF atau lebih. Jalur referensi yang dipakai bukan ground tetapi jalur speaker untuk mengimbangi getaran tegangan bias. Menyesuaikan kekuatan getaran bass pada saat konus speaker bergerak ke depan. 
  16. TR5 (B507) & TR6 (D313), sebagai penguat arus pertama. Seringnya transistor ini diganti dengan TIP41C/tip42C. 
  17. R13 & R14 (330), memberi supply arus ke TR5 & TR6 lewat emitornya masing-masing. Seringnya dua resistor ini hitam terbakar karena ketidaksesuaian antara getaran yang dikeluarkan amplifier dengan respon loudspeaker. Sebaiknya resistor ini diganti dengan daya 2 Watt karena terhubung seri terhadap beban/speaker.
  18. R15 & R16 (0,5/5W), memberi supply ke TR7 & Tr8 lewat kaki emitor. Resitor ini bernilai kecil karena kita menginginkan arus besar, biasanya bernilai tidak lebih dari 0.5 Ohm.
  19. TR7 (MJ2955) & TR8 (2N3055), transitor daya sebagai penguat arus terakhir. Sebenarnya transistor buatan ST ini sudah lebih dari cukup bagus, tetapi karena alasan model jadul, tegangan rendah (maksimal 32v ct), susah memasangnya & murah harganya banyak di antara kita memilih tranistor lain yang lebih mahal. Ada banyak keuntungan menggunakan transistor logam dari pada transistor plastik terutama untuk peralatan outdoor.

Cara mem-bridge - mem-btl power OCL

Cara mem-bridge - mem-btl power OCL

Membridge atau membtl dua power amplifier menjadi satu amplifier bisa dengan rangkaian op-amp inverting atau yang sering adalah dengan menyatukannya dengan satu biji resistor 10k-40k (R-BTL)
kudua amplifier bekerja aktif saling berlawanan. Jika amplifier sangat kuat maka daya yang dihasilkan bisa mencapai 4 kali lipatnya (hasil arus 2x, tegangan 2x = daya 4x).

Di mana memasang R-BTL?
pasang R-BTL di kaki R33K (yang ada di jalur speaker) power ch atas ke R yang sama pada power ch2. lihat gambar, nilai-nilai di sini sesuai dengan nilai komponen yang ada di power OCL.
input biasa pada power ch bawah tidak dipakai atau bisa di hubungkan ke ground.
Biasanya R-BTL sama/mendekati nilai R-gain, disini 33K

Catu daya berapa watt...
Jika menggunakan rangkaian 2 x 150W, usahakan menggunakan trafo yang mampu menyalurkan daya sebesar 600W, 10A besar. Akan lebih baik kalau menggunakan 2 power supply, 2 x 300W, atau trafo 2 x 5 A besar. Ini trafo minimal, berlaku untuk main geber-geberan. Power BTL biasanya dipakai untuk mengetes speaker besar, 1 atau 2 unit speaker saja tidak lebih.

rangkaian 150 wattocl

Cara kerja Amplifier OCL 150 Watt R1 (100K), berfungsi meredam hum / sinyal liar yang mungkin timbul terutama pada saat amplifier dihidupkan tanpa rangkaian input. C1 (100nF), sebagai kopling, menyalurkan sinyal ac (lebih dari 20Hz) dan menahan sinyal dc. R2 (33)K, memberi bias ke basis TR1 sekaligus membuat kapasitor resonansi C2 lebih aktif. Gain bas bisa 2 hingga 4 kali lipat (sekitar 6dB) lebih kuat dari amplifier lain. R6 (33K), resistor gain. Semakin besar nilainya semakin besar pula penguatannya. Penguatan & kejernihan suara berbanding terbalik. Jika rangkaian amplifier ini harus disupply dengan tegangan rendah, misal 12V ct 12V, maka sebaiknya R6 ini diganti dengan yang lebih kecil, misalnya dari 33K menjadi 10-12K. R3 (560), kebalikan dari R6 C2 (47uF), kapasitor resonansi, hanya bekerja pada arus ac. Menjamin R3 supaya hanya meneruskan sinyal audio (di atas 20Hz) & menahan arus dc. TR1, TR2 (A564), Stage input yang bekerja kebalikan. TR1 penguat non-inverting, sedangkan TR2 penguat inverting. Untungnya stage ini menggunakan transistor PNP. Transistor PNP biasanya jauh lebih linier, pemilihan komponen yang cerdas. D1, D2, R4, R7, TR4, membentuk rangkaian regulator arus untuk mensupply stage input. Dioda ini tidak harus high speed, yang penting kuat membentuk tegangan sekitar 1.3V, amplifier lain malah mengganti dua dioda ini dengan satu biji led. R4 (10K), Bias D1 & D2, Semakin kecil semakin panas, semakin panas semakin jernih. Menjamin TR1 & TR2 tidak kekurangan arus. Kejernihan suara salah satunya ditentukan dari sini. Berfungsi juga untuk membuang muatan kapasitor power supply, penting pada saat rangkaian dimatikan dipegang untuk diperbaiki. R10-R11 (100), C5-C6 (47uF), membentuk rangkaian filter dengung & osilasi yang mungkin terjadi dari kaki-kaki TR3 & TR4. Osilasi biasanya berupa sinyal ultra treble halus yang bisa membuat heatsink/transistor power lebih panas. D3 D4, D5, membentuk regulator tegangan bias untuk TR5 & TR6 (pengganti baterai 1,8-2,1v) yang nilainya 3 x dioda = 1,8V - 2,1V. Pada rangkaian amplifier yang lain biasanya V bias ini di paralel dengan kapasitor 100nF-2u2 agar lebih stabil saat terkena guncangan sinyal yang berlebihan. R12 (100), menjaga supaya nilai tegangan bias tidak lebih dari 2,1V. Tegangan bias ini bernilai tetap, berada di titik CT (kira kira -1V hingga +1V). Tegangan tetap ini terombang-ambing ke atas dan ke bawah seperti getaran daun speaker. Sebenarnya R ini bisa dihilangkan. TR3 (D438), sebagai penguat sinyal tegangan (unbalanced). Menarik sinyal bias ke rel negatif supply. Sedangkan yang menjaga/ menarik sinyal bias ke rel positif supply secara otomatis adalah R8 (2K2) & R9 (4K7). Output antara rel positif dan rel negatif tegangannya mendekati simetris tetapi tidak sama kekuatan arusnya, oleh sebab itu perlu rangkaian penguat arus pertama (D313) sebelum diumpan ke transistor final. Untuk amplifier mosfet biasanya tidak perlu sepasang transistor ini (D313/B507) karena transistor final mosfet sudah cukup aktif diberi arus gate kecil, 0.1mA. C3, mengatasi noise & osilasi pada TR3 C4 (47u), Bootstrap, menyesuaikan getaran tegangan bias tadi, biasanya kapasitor ini bernilai 22uF atau lebih. Jalur referensi yang dipakai bukan ground tetapi jalur speaker untuk mengimbangi getaran tegangan bias. Menyesuaikan kekuatan getaran bass pada saat konus speaker bergerak ke depan. TR5 (B507) & TR6 (D313), sebagai penguat arus pertama. Seringnya transistor ini diganti dengan TIP41C/tip42C. R13 & R14 (330), memberi supply arus ke TR5 & TR6 lewat emitornya masing-masing. Seringnya dua resistor ini hitam terbakar karena ketidaksesuaian antara getaran yang dikeluarkan amplifier dengan respon loudspeaker. Sebaiknya resistor ini diganti dengan daya 2 Watt karena terhubung seri terhadap beban/speaker. R15 & R16 (0,5/5W), memberi supply ke TR7 & Tr8 lewat kaki emitor. Resitor ini bernilai kecil karena kita menginginkan arus besar, biasanya bernilai tidak lebih dari 0.5 Ohm. TR7 (MJ2955) & TR8 (2N3055), transitor daya sebagai penguat arus terakhir. Sebenarnya transistor buatan ST ini sudah lebih dari cukup bagus, tetapi karena alasan model jadul, tegangan rendah (maksimal 32v ct), susah memasangnya & murah harganya banyak di antara kita memilih tranistor lain yang lebih mahal. Ada banyak keuntungan menggunakan transistor logam dari pada transistor plastik terutama untuk peralatan outdoor.